Nilai Sentral
NAMA : WA ODE NUSTIARNI
NPM : 17 630 020
NILAI
SENTRAL
A. Pengertan nilai sentral
Nilai
sentral atau nilai rata-rata juga disebut nilai tengah dari sekumpulan data
statistik adalah suatu nilai dalam kumpulan atau rangkaian data yang dapat mewakili
kumpulan atau rangkaian data tersebut. Suatu rangkaian data biasanya
memiliki tendensi(kecenderungan) untuk memusat pada nilai sentral
ini. Dari sekumpulan data (distribusi), ada beberapa harga/nilai yang
dapat kita anggap sebagai wakil dari kelompok data. Nilai-nilai yang biasa
digunakan untuk mewakili data tersebut adalah mean dan modus disebut
sebagai nilai tengah (central tendency).
Suatu nilai dapat
disebut sebagai nilai sentral apabila memiliki persyaratan sebagai berikut:
1. Nilai
sentral harus dapat mewakili rangkaian data.
2. Perhitungannya
harus didasarkan pada seluruh data.
3. Perhitungannya
harus obyektif.
4. Perhitungannya
mudah.
5. Dalam
satu rangkaian data hanya ada satu nilai sentral.
B.
Jenis
atau macam nilai sentral
1. Rata -rata hitung ( mean )
Mean adalah nilai rata-rata dari
beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan dengan membagi jumlah data
dengan banyaknya data. Mean
(rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu data juga merupakan
statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut berada pada kisaran
mean data tersebut. Mean tidak dapat digunakan sebagai ukuran pemusatan untuk
jenis data nominal dan ordinal.
Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh data dibagi dengan banyaknya data. Dengan kata lain jika kita memiliki N data sebagai berikut maka mean data tersebut dapat kita tuliskan sebagai berikut :
Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh data dibagi dengan banyaknya data. Dengan kata lain jika kita memiliki N data sebagai berikut maka mean data tersebut dapat kita tuliskan sebagai berikut :
Dimana :
x = data ke n
Xbar= x rata-rata =
nilai rata-rata sampel
n = banyaknya data
Bisa juga Menghitung mean
a) Rumus Mean Hitung dari Data Tunggal
b) Rumus Mean Hitung Untuk Data yang Disajikan Dalam Distribusi Frekuensi
Dengan :
fixi = frekuensi
untuk nilai xi yang bersesuaian
xi = data ke-i
c) Rumus Mean Hitung Gabungan
2. Median
Median menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan nilainya. Bisa juga nilai tengah dari data-data yang terurut. Simbol untuk median adalah Me. Dengan median Me, maka 50% dari banyak data nilainya paling tinggi sama dengan Me, dan 50% dari banyak data nilainya paling rendah sama dengan Me. Dalam mencari median, dibedakan untuk banyak data ganjil dan banyak data genap. Untuk banyak data ganjil, setelah data disusun menurut nilainya, maka median Me adalah data yang terletak tepat di tengah. Median bisa dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
variansi merupakan
salah satu ukuran sebaran yang paling sering digunakan dalam berbagai analisis
statistika. Standar deviasi merupakan akar kuadrat positif dari variansi.
Secara umum, variansi dirumuskun sabagai :
Contoh:
Dari lima kali kuiz statistika, seorang mahasiswa memperoleh nilai 72, 83, 76, 82, dan 69. Tentukan median populasi ini. jawab: Setelah data disusun dari yang terkecil sampai terbesar, diperoleh 69 72 76 82 83 Oleh karena itu medianya adalah 76
Kada nikotin yang berasal dari sebuah contoh acak enam batang rokok cap tertentu adalah 3.3, 3.7, 3.5, 3.9, 4.1, dan 2.9 miligram. Tentukan mediannya.
jawab:
Bila kadar
nikotin itu diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar, maka diperoleh 1.9
2.3 2.5 2.7 2.9 3.1 Maka mediannya
adalah rata-rata dari 2.5 dan 2.7, yaitu
Selain itu juga dapat dicari median dari data yang telah
tersusun dalam bentuk distribusi
frekuensi. Rumus yang digunakan
ada dua, yaitu
Dimana :
Bak = batas kelas atas median
c = lebar kelas
s’ = selisih antara nomor frekuensi median
dengan frekuensi kumulatif sampai kelas
median
M = frekuensi kelas median
Sebelum menggunakan kedua rumus di atas, terlebih dahulu
harus ditentukan kelas yang menjadi kelas median. Kelas median adalah kelas yang memuat nomor frekuensi median, dan
nomor frekuensi median ini ditentukan dengan membagi keseluruhan data dengan
dua. Secara
singkat rumus median dapat digunakan sebagai berikut dalam perhitungan
menggunakan tabel data
Keterangan
Md : Nilai Median
L : Tepi bawah dari kelas yang mengandung
median
n : Jumlah data
fc : frekuensi komulatif pada kelas sebelum
kelas median
fm : frekuensi (absolut) darikelas
terdapatnya median
C : Kelas interval
3.
Modus
Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik
pada data frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita
menggunakan modus. Modus sangat baik bila digunakan untuk data yang memiliki
sekala kategorik yaitu nominal atau ordinal.
Sedangkan data ordinal adalah data kategorik yang bisa diurutkan, misalnya kita menanyakan kepada 100 orang tentang kebiasaan untuk mencuci kaki sebelum tidur, dengan pilihan jawaban: selalu (5), sering (4), kadang-kadang(3), jarang (2), tidak pernah (1). Apabila kita ingin melihat ukuran pemusatannya lebih baik menggunakan modus yaitu yaitu jawaban yang paling banyak dipilih, misalnya sering (2). Berarti sebagian besar orang dari 100 orang yang ditanyakan menjawab sering mencuci kaki sebelum tidur. Inilah cara menghitung modus:
Sedangkan data ordinal adalah data kategorik yang bisa diurutkan, misalnya kita menanyakan kepada 100 orang tentang kebiasaan untuk mencuci kaki sebelum tidur, dengan pilihan jawaban: selalu (5), sering (4), kadang-kadang(3), jarang (2), tidak pernah (1). Apabila kita ingin melihat ukuran pemusatannya lebih baik menggunakan modus yaitu yaitu jawaban yang paling banyak dipilih, misalnya sering (2). Berarti sebagian besar orang dari 100 orang yang ditanyakan menjawab sering mencuci kaki sebelum tidur. Inilah cara menghitung modus:
§ Data yang belum dikelompokkan
Modus
dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki frekuensi
tertinggi. Modus dilambangkan mo.
§ Data yang telah dikelompokka
Rumus
Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus:
Dengan :
Mo =
Modus
L =Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi
tertinggi (kelas modus) i = Interval kelas
b1 =Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya
b1 =Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya
Contoh:
Sumbangan dari warga Bogor pada hari Palang Merah Nasional tercatat sebagai berikut: Rp 8.000, Rp 9.000, Rp 4.000, Rp 8.000, Rp 8.000, Rp 6.000, Rp 7.000, Rp 5.000, Rp 9.000, Rp 10.000. Maka modusnya, yaitu nilai yang terjadi dengan frekuensi paling tinggi, adalah Rp 8.000. Dari dua belas pelajar sekolah lanjutan tingkat atas yang diambil secara acak dicatat berapa kali mereka menonton film selama sebulan lalu. Data yang diperoleh adalah 3, 1, 4, 2, 3, 5, 3, 6, 5, 1, 2 dan 5. Dalam kasus ini terdapat dua modu, yaitu 3 dan 5, karena 3 dan 5 terdapat dengan frekuensi tertinggi. Distribusi demikian dikatakan bimodus.
§ Standar defiasi
Standar Deviasi dan
Varians Salah satu teknik statistik yg digunakan untuk menjelaskan homogenitas
kelompok. Varians merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual
thd rata-rata kelompok. Sedangkan akar dari varians disebut dengan standar
deviasi atau simpangan baku.
Standar Deviasi dan Varians Simpangan baku
merupakan variasi sebaran data. Semakin kecil nilai sebarannya berarti variasi
nilai data makin sama Jika sebarannya bernilai 0, maka nilai semua datanya
adalah sama. Semakin besar nilai sebarannya berarti data semakin bervariasi.
Cara penulisan rumus fungsistandar deviasi STDEV
(number1, number2,…) Dengan :Number1, number2, … adalah 1-255 argumen yang
sesuai dengan sampel populasi. Anda juga dapat menggunakan array tunggal atau
referensi ke array, bukan argumen yang dipisahkan oleh koma.
Keterangan
a. STDEV mengasumsikan
bahwa argumen adalah contoh dari populasi. Jika data anda mewakili seluruh
populasi, untuk menghitung deviasi standar menggunakan STDEVP.
b.
Standar deviasi dihitung menggunakan metode “n-1″ .
c.
Argumen dapat berupa nomor atau nama, array, atau referensi
yang mengandung angka.
d.
Nilai-nilai logis dan representasi teks dari nomor yang Anda
ketik langsung ke daftar argumen akan dihitung.
e.
Jika argumen adalah sebuah array atau referensi, hanya
nomor/angka dalam array atau referensi yang akan dihitung. Sel kosong,
nilai-nilai logis, teks, atau nilai-nilai kesalahan dalam array atau referensi
akan diabaikan.
f.
Argumen yang kesalahan nilai atau teks yang tidak dapat
diterjemahkan ke dalam nomor/angka akan menyebabkan kesalahan. g. Jika Anda ingin
memasukkan nilai-nilai logis dan representasi teks angka dalam referensi
sebagai bagian dari perhitungan, gunakan fungsi STDEVA.
g.
Dalam penerapannya STDEV , perhitungan standar deviasi secara
manual menggunakan rumus beriku
h.
Dimana:x = data ke n
xbar = x rata-rata = nilai rata-rata sampel
n = banyaknya data
variansi merupakan salah satu ukuran
sebaran yang paling sering digunakan dalam berbagai analisis statistika.
Standar deviasi merupakan akar kuadrat positif dari variansi. Secara umum,
variansi dirumuskun sabagai :
Jika kita memiliki n observasi yaitu
X1,X2,….Xn, dan diketahui Xbar adalah rata-rata sampel yang dimiliki, maka
variansi dapat dihitung sebagai :
Contoh:
Jika dimiliki data : 210, 340, 525, 450, 275
maka variansi dan standar deviasinya
mean = (210, 340, 525, 450, 275)/5 = 360
variansi dan standar deviasi berturut-turut
Sedangkan jika data disajikan dalam tabel
distribusi frekuensi, variansi sampel dapat dihitung sebagai
:
Jika pada suatu data dengan jumlah yang genap bagaimana cara menentukan mediannya?
BalasHapus